March 12, 2013

Sejarah candlestick

   Pada awalnya candlestick di jepang di gunakan untuk analisa, jika kita berbicara mengenai sejarah candlestick tentusaja tidak terlepas dari nama munehisa homma beliau merupakan seorang pengusaha beras yang terkenal di dalam menganalisa pergerakan harga-harga beras pada masanya dan masa yang akan datang dengan menggunakan harga-harga yang  sudah sebelumnya atau harga-harga yang sudah lalu.

LATAR BELAKANG
   Menganalisa dengan candlestick pada mulanya berasal dari negeri jepang. adalah munehisa homma (1724-1803) seorang pengusaha beras pada tahun 1750 beliau merupakan anak bungsu dari seorang saudagar kaya lalu ia di tunjuk untuk meneruskan bisnis keluarganya yaitu sebagai pengusaha beras. Sebelum mengulas lebih jauh tentang munehisa homma, ada baiknya kita kembali ke akhir 1500-an sampai pertengahan 1700-an pada masa ini jepang yang terbagi menjadi 60 provinsi berasatu menjadi jalur perniagaan yang pesat.

Pada akhir tahun 1500-an jepang merupakan negara yang di penuhi peperangan antara daimyo yang satu dengan daimyo yang lainya, dalam memperebutkan wilayah yang saling berdekatan. Zaman ini di sebut sebagai zaman peperangan negara atau singoku jidai.

Pada awal tahun 1600-an muncul tiga orang jendral hebat mereka bernama nobunaga oda, hideyasu toyotomi dan iyeasu tokugawa. mereka berperan penting di dalam mempersatukan jepang selama 40 tahun kedepan, prestasi serta usaha mereka tetap di peringati dalam adat istiadat orang jepang. Tetapi tokugawa adalah jendral hebat yang terahir bahkan beliau memperoleh gelar sogun dan keluarga sogun tokugawa memerintah jepang dari tahun 1615 sampai tahun 1867. Era ini disebut sebagai tokugawa sogunate.

Strategi kepeminpinan ini telah membuat jepang selama berabad-abad menjadi awal terminologi candlestick. Dalam memenangkan peperangan dibutuhkan strategi membalikan keadaan dan di samping itu juga keberuntungan. Sehingga didalam menganalisa dengan candlestick tidak salah kalau ada nama pola seperti three white solider serta counter attack lines dan sebagainya. Stabilitas relatif yang ditawarkan pada masa itu, yaitu ketika kepeminpinan tokugawa saat itu memberikan kesempatan baru. Perekonomian agrari serta berkembang pesat sehingga menjadi kemudahan dalam perdagangan domestik. Perdagangan nasional pada abad ke 17 lambat laun menggantikan perdagangan lokal yang terisolasi, sehingga perdangan yang berpusat merupakan cikal bakal dari analisa teknikal di jepang. Sebelum tahun 1710 rakyat jepang melakukan perdangan beras dengan menukarkan beras dengan beras asil lainnya. Setelah mengalami pergeseran cara bertransaksi hingga tahun 1710, kemudian perdagangan beras ini mulai menggunakan tanda terima yaitu berupa kupon beras. Perdagangan beras saat itu merupakan dasar dari kemakmuran kota osaka, karena terdapat lebih dari 1300 distributor beras.
Saat itu apabila seorang daimyo membutuhkan uang maka mereka akan mengirimkan kelebihan berasnya ke osaka, kemudian menyimpannya di gudang dan tentu saja menggunakan lebel namanya, hasilnya mereka akan menerima kupon beras. Masalah pajak yang dirasakan oleh mereka membuat para daimyo menjual kuponnya guna menghindari pajak dari pemerintah yaitu 40%-60% yang di bayarkan oleh para daimyo kepada pemerintah dalam bentuk beras sesuai dengan panen yang di hasilkan. Kupon beras yang di jual dengan tujuan menghindari pajak pemerintah inilah yang menjadi worlds first future contracts kupon beras biasa di sebut kupon beras kosong yang mana beras tidak di miliki dalam bentuk fisik atau sesungguhnya.

 INTI SARI
      
        Nah dari latar belakang tersebut muncul nama munehisa homma. Dalam istilah candlestick terdapat sebutan sakatas rules, sebutan ini di tujukan kepada homa atas kemampuanya serta kepiawaianya di dalam memahami pergerakan pasar, sehingga homma juga di sebut sebagai God of market. Lalu dengan bermodal pengetahuan ini kemudian homma terjun ke perdagangan beras terbesar di osaka yaitu di dojima, lalu ia memulai perdangan berasanya hingga ia populer di masa depan. Kekuasaan homma sangat berpengaruh terhadap harga beras di pasaran, beliau juga mengumpulkan laporan cuaca serta menganalisa transaksi perdagangan beras tepatnya di yodoya dengan kata lain perdagangan beras dojima di osaka. Dalam upayanya mempelajari psikologi dari para investor. Dengan ketekunan dan keteladanan homma, ia berhasil mendominasi perdagangan di osaka.
beliau juga mengenbangkan sayapnya dengan berdagang di pasar regional yang bernama edo yang saat ini di kenal dengan nama tokyo.
Kedepanya homma menjadi konsultan bagi pemerintah dan beliau di beri delar samurai. Homma meninggal dunia pada tahun 1803. Sebelumnya beliau pernah menulis sebuah buku yang di perkirakan di tulis pada tahun 1700-an oleh Homma ( Sakata Sano dan Soba Sano No Den ) buku ini menceritakan tentang prinsipnya berdagang, seperti yang di gunakan dalam perdangan beras. Buku ini sangat mempengaruhi metodologi candlestick di negara jepang dan saat ini merupakan metode analisa yang populer melalui pendekatan analisa teknikal.

No comments:

Post a Comment